Rabu, 09 Maret 2016

Kasihan ! Mata Anak ini Rusak Setelah Melihat Gerhana Matahari


Tanggal 9 Maret 2016, gerhana matahari terjadi di Indonesia. Sejak kecil, kita mungkin pernah mendengar bahwa sebaiknya tidak melihat langsung ke matahari selama gerhana.
Menurut dokter spesialis mata, berita itu tidak hanya mitos. Alex Ionides, dokter di bidang bedah yang berada di Moorfields, London, mengatakan bahwa melihat matahari saat gerhana tanpa pelindung mata apapun berpotensi membakar retina mata.
Ionides mengatakan, orang-orang yang sebenarnya berada dalam bahaya adalah mereka yang melihat langsung gerhana matahari di wilayah tersebut.
“Sulit untuk melihat ke matahari saat keadaan normal sebelum karena sinar matahari terlalu terang,” kata Ionides. “Tapi, saat gerhana matahari, matahari menjadi tidak terlalu terang, hingga dapat terlihat oleh mata telanjang. Dan ini akan membuat pupil melebar.”
Ia kemudian melanjutkan, “Saat gerhana matahari terjadi,ada sebagian dari sinarnya yang masih bersinar. Hal ini dapat membakar retina karena panas.”
Dia mengatakan, efek samping yang terjadi di retina mata ketika melihat matahari pada saat gerhana matahari sebagian seperti kaca pembesar yang diarahkan pada kertas di bawah sinar matahari.
Bahaya muncul karena setiap yang mengarahkan pandangannya ke matahari tidak menyadari bahwa mereka dapat merusak mata mereka. Ionides mengatakan, rasa sakit belum terasa saat mereka sedang melihat matahari secara langsung. Mereka akan merasakan efek itu dalam waktu beberapa hari kemudian.
“Kerusakan pada mata akan terjadi selama berhari-hari, berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan,” kata Ionides.
Ia menegaskan, “Jika luka bakar menjadi cukup parah, maka Anda tidak akan dapat melihat atau membaca dengan jelas, meskipun kasus seperti ini terjadi dengan perbandingan 1:1000.”

0 komentar:

Posting Komentar